Kediri - Keluarga Nanang Alamanda (16), pelajar kelas II Madrasah Tsanawiyah (MTs) Arrahman, Karangrejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri masih diselimuti kesedihan mendalam. Keluarga sedih atas kematian Nanang dengan cara gantung diri (kendat) pada Kamis (17/2/2011) malam.

Yitno (42), ayah tirinya mengaku, tidak menyangka Nanang akan berbuat nekat. "Kami semua tidak menyangka dia (Nanang, red) bisa mengambil jalan pintas. Kami sendiri belum tau persis apa penyebabnya," kata Yitno, Jumat (18/2/2011).

Yitno menemukan Nanang sudah dalam keadaan kaku, menggantung di pohon rambutan samping rumahnya, di Dusun Gabru, Desa Kepuhrejo, Kecamatan Gampengrejo. Ia sempat mencari korban, karena hingga larut malam belum pulang.

Kemudian saksi meminta pertolongan warga dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Gampengrejo. Sekitar lima belas menit kemudian polisi tiba di lokasi. Petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa kondisi korban.

Kapolsek Gampengrejo AKP Mahyudi menjelaskan, berdasarkan hasil dari visum luar tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan sehingga murni dinyatakan bunuh. "Kami telah menyita tali tampar yang dipakai korban untuk bunuh diri," kata Mahyudi.

Motiv kuat Nanang bunuh diri diduga karena merasa malu. Korban malu apabila orang tuanya mengetahui jika ia sering membolos sekolah.

Sementara berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, siang hari sebelum gantung diri korban sempat didatangi oleh gurunya. Guru korban bertanya alasan korban sering absen ke sekolah.

Ternyata, korban membolos sekolah karena sebelumnya telah bertengkar dengan teman sekolahnya. Setelah kejadian korban menjadi malas untuk belajar ke sekolah.

Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi